ANDRAGOGI DAN PEDAGOGI
Mungkin banyak kita yang bertanya-tanya mengenai perbedaan antara
andragogi dan pedagogi, Nah, Andragogi
merupakan ilmu pembelajaran untuk orang dewasa dan teleh digunakan secara
luas untuk rancangan pelatihan
organisasi, khususnya dalam bidang penekanan pada keterampilan lunak (soft
skill), misalnya pengembangan manajemen. Sedangkan Pedagogi
adalah ilmu pembelajaran yang ditujukan untuk anak-anak, misalnya pendidikan
wajib selama dua belas tahun.
A. Andragogi
Knowes (1984),
memberikan contoh penerapan prinsip-prinsip andragogy dengan desain pelatihan sebagai berikut; 1.
Ada kebutuhan untuk menjelaskan mengapa
hal-hal tertentu yang diajarkan, misalnya perintah tertentu, fungsi,
operasi dan lain sebagainya.
2. Pengajaran harus beriorientasi
pada tugas yang bermakna, bukan menghafal. Sehingga kegiatan belajar harus
berada dalam konteks tugas umum yang akan dilakukan.
3. Pengajaran harus
mempertimbangkan berbagai latar belakang
yang berbeda dari peserta didik, bahan belajar dan kegiatan harus memungkinkan berbagai tingkat atau
jenis pengalaman sebelumnya.
4. Orang dewasa umumnya mandiri,
pengajaran harus memungkinkan pembelajar mampu menemukan hal-hal untuk diri mereka sendiri, memberikan
bimbingan dan bantuan ketika ada kesalahan yang dibuat oleh orang dewasa
tersebut.
Nah, selanjutnya kita
akan bahas mengenai asumsi-asumsi Knowles untuk pembelajaran orang dewasa;
ü Kebutuhan
untuk tahu. Peserta didik atau pelajar dewasa perlu mengetahui mengapa mereka harus mempelajari sesuatu sebelum mempelajarinya, misalnya ketika
proses perkuliahan akan dilaksanakan peserta didik/ mahasiswa harus lebih
dahulu membeca materi sehingga pelajaran yang akan disampaikan mudah untuk dipahami
oleh pelajar.
ü Konsep
diri. Peserta didik atau pelajar dewasa
harus bertanggung jawab atas keputusan mereka sendiri dan harus diperlakukan
sebagai diri. Artinya apa yang dikerjakannya harus dapat dijelaskan secara
bertanggung jawab tanpa merugikan orang lain.
ü Peran
pengalaman belajar. Peserta didik atau pelajar dewasa memiliki memiliki
pengalaman hidup yang merupakan sumber terkaya baginya untuk belajar. Namun demikian pengalaman ini
diilhami oleh bias dan prasangka.
ü Kesipan
untuk balajar. Peserta didik atau pelajar dewasa siap untuk belajar hal-hal
yang perlu mereka ketahui agar dapat
mengatassi secara efektif situasi
kehidupannya.
ü Orientasi
balajar. Peserta didik atau orang dewasa termotivasi untuk belajar apabila
mereka merasa bahwa materi yang
dipelajari akan membantu mereka menjalankan tugas-tugas yang dihadapinya
sesuai dengan situassi kehidupan mereka.
B. Pedagogi
Menurut Malcolms S. Knowles(1970),
untuk lebih menjelaskan mengenai perbedaan antara andragogy dan pedagogi maka
disajikan pada table berikut;
No.
|
Andragogi
|
Pedagogi
|
1.
|
Pembelajar
disebut “peserta didik” atau “warga belajar”.
|
Pembejar disebut “siswa” atau “anak didik”.
|
2.
|
Gaya
belajar independen.
|
Gaya
belajar dependen.
|
3.
|
Tujuan
fleksibel.
|
Tujuan
ditentukan sebelumnya.
|
4.
|
Diasumsikan
bahwa peserta didik memiliki pengalaman untuk berkontribusi.
|
Diasumsikan
nbahwa siswa tidak berpengalamandan/atau kurang informasi.
|
5.
|
Menggunakan
metode pelatihan aktif.
|
Metode
pelatihan terbilang pasif, seperti metode kuliah/ ceramah.
|
6.
|
Pembelajar
memengaruhi waktu dan kecepatan.
|
Guru
yang mengontrol waktu dan kecepatan.
|
7.
|
Keterlibatan
atau kontribusi peserta sangat penting.
|
Peserta
berkontribusi sedikit pengalaman.
|
8.
|
Belajar
berpusat pada kehidupan nyata.
|
Belajar
berpusat pada isi atau pengetahuan teoritis.
|
9.
|
Peserta
dianggap sebagai sumber daya utama untuk ide-ide dan contoh.
|
Guru
sebagai sumber daya utama yang memberikan ide-ide dan contoh.
|
Selanjutnya, Malcom
S. Knowles secara lebih rinci menyajikan asumsi dan proses pedagogi agar dapat dengan mudah dibegakan dengan andragogi.
Asumsi dan proses yang dimaksudkan adalah sebagai berikut:
HAL
PEMBEDA
|
ASUMSI
PEDAGOGI
|
ASUMSI
ANDRAGOGI
|
1.
Konsep diri
|
Ketergantungan.
|
Peningkatan
arah diri atau kemandirian.
|
2.
Pengalaman
|
Berharga
kecil.
|
Pelajar
merupakan sumber daya yang kaya untuk belajar.
|
3.
Kesiapan
|
Tugas
perkembangan; tekanan sosial.
|
Tugas
perkembangan; peran sosial.
|
4.
Perspektif waktu
|
Aplikasi
ditunda.
|
Kecepatan
aplikasi.
|
5.Orientasi
untuk belajar
|
Berpusat
pada substansi mata pelajaran.
|
Berpusat
pada masalah.
|
6.
Iklim belajar
|
Beroperasi
otoritas, resmi dan kompetitif.
|
Mutualitas/pemberian pertolongan, rasa hormat, kolaborasi, dan
informasi.
|
7.
Perencanaan
|
Oleh
guru.
|
Reksa(mutual)
diagnosis diri.
|
8.
Perumusan tujuan
|
Oleh
guru.
|
Reksa
negoisasi.
|
9.Desain
|
Logika
materi pelajaran, unit konten.
|
Diurutkan
dalam hal kesiapan unit masalah.
|
10.Kegiatan
|
Teknik
pelayanan.
|
Teknik
pengalaman (penyelidikan)
|
11.Evaluasi
|
Oleh
guru
|
Reksa
diagnosis kebutuhan dan reksa program
pengukuran.
|
Itulah sedikit ulasan
mengenai perbedaan andragogy dan pedagogi, berdasarkan penjelasan diatas, dalam
tahap belajar yang manakah anda sekarang?:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar