Jumat, 02 Juni 2017

Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan Konseling
                Bimbingan konseling di sekolah  merupakan salah satu aktivitas pendidikan yang tidak boleh lepas  dari perhatian administrator, manager/kepala sekolah, dan guru sekolah. Penyelenggaraan program bimbingan dan konseling  berada dibawah tanggungjawab kepala sekolah selaku manager sekolah. Keberadaan Bimbingan dan konseling ini menyangkut upaya memfasilitasi  peserta didik agar mampu mengembangkan potensi diri peserta didik  atau mencapai tugas-tugas perkembangan peserta didik  secara optimal, artinya menyngkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-spritual.
                Adapun sifat-sifat bimbingan konseling diantaranya;
1.       Pertolongan diarahkan ke peningkatan  kemampuan dalam menghadapi hidup  dengan segala persoalannya.
2.       Pertolongan yang kontiniu diberikan atas dasar perencanaan  dan pemikiran ilmiah.
3.       Pertolongan yang proses pemecahannya dari persoalan membutuhkan  aktivitas dan tanggung jawab bersama antar yang menolong dengan yang ditolong.
4.       Pertolongan yang isi,  bentuk, dan caranya disesuaikan  dengan kebutuhan tiap-tiap masalah.
5.       Pertolongan yang berusaha menolong tiap anak/ yang dibimbing agar dia dapat  mencapai kehidupan yang layak dan bahagia di dalam masyarakatnya.
Setelah memahami sifat-sifat dari bimbingan dan konseling, kemudian apa sebenarnya tugas langsung dari seorang konselor? Sesungguhnya untuk memahami apa tugas dari konselor kita terlebih dahulu harus mampu memahami apa itu konseling. Secara umum konseling dapat diartikan sebagai bantuan, namun perlu digaris bawahi bahwa  bukan berarti setiap bantuan merupakan konseling. Karena pada hakikatnya konseling disini membutuhkan  syarat, bentuk,prosedur dan pelaksanaan tertentu sesuai dengan dasar, prinsip dan juga tujuan(Rochman Natawijaya, 1981). Dalam perkembangan peserta didik, pendidikan menyediakan fasilitas agar para peserta didik dapat berkembang secara optimal.
                Pendidikan dapat diumpamakan (mengajak) anak membawa barang muatan yang selalu bertambah sesuai pada suatu jalan  untuk mencapai suatu tujuan atau tempat, dimana ditempat tersebut kelak si anak akan menjal seluruh barang yang dia bawa selama perjalanannya. Dimana kurikulum merupakan  barang-barang muatanya,  administrassi perjalanan merupakan  biro perjalanan yang mengatur perjalanan, kapan berangkat, dan dimana harus berhenti,dan sebagainya. Dan konseling diibaratkan sebagai “dokter/perawat” yang berjaga jaga disetiap persimpangan jalan untuk menolong si anak apabila dalam perjalanan apabila si anak terjatuh, dan mengalami masalah yang tidak mampu duhadapinya, Misalnya ketika si anak tidak mampu lagi berjalan ketika kakinya pincang. Maka anak harus menerima perawatan khusus, agar dia tetap dapat berjalan dan mencapai tujuannya. Inilah sesungguhnya tujuan dari konseling. Dimana konseling membantu peserta didik mengatasi kesulitan-kesulitan yang ada dalam dirinya, yang  menghambatnya untuk belajar dalam pengejaran tujuannya.
Sebagaimana halnya pendidikan yang mengenal adanya tujuan akhir dan tujuan sementara seperti konseling. Konselor juga memiliki tujuan, yakni;
1.       Menolong anak mengenal dirinya sendiri
2.       Menolong anak menerima dirinya
3.       Menolong anak mampu membuat keputusan sendiri, menentukan pilihan sendiri
4.       Menolong anak mampu membuat  rencana hidup dan lain-lain, maka kegiatan konseling ini  diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan  sementara bimbingan yang selanjutnya akan berfungsi sebagai langkah untuk tercapainya tujuan akhir dari konseling, yakni perubahan sikap dari peserta didik dan tercapainya tujuan.
Namun, sesungguhnya makna dari seorang konselor atau biasa disapa sebagai “guru Bimbingan dan Konseling”, masih banyak yang tidak memahami fungsi dan tujuannya masing- masing. Tanpa mengurangi rasa hormat, saya adalah salah seorang anak yang tidak pernah mengetahui fungsi konselor yang sesungguhnya adalah sebagaimana dijelaskan diatas, karena pada hakikatnya sejak saya berada di bangku Sekolah Dasar hingga saya tamat SMA,  konsep saya mengenai BK adalah suatu tempat yang menakutkan, sebab setiap orang yang masuk BK pada hakikatnya hanya bagi siswa yang melanggar aturan disana, dan ketika saya bertanya kepada teman yang pernah masuk kesana, mereka berkata bahwa mereka hanya diberi peringatan setelah sebelumnya dihukum dengan kayu. Jadi kesimpulan yang saya dapat dahulu mengenai guru BK adalah tempat dimana anak-anak yang bermasalah harua dihukum dan dipermalikan atau dalam kutip besar “Warning” bagi siswa.
Sehingga makna yang sebenarnya dari Bimbingan dan Konseling menjadi kabur dan tidak jelas, istilah hanya ibarat slogan, namun tidak  untuk semua sekolah, karena bagi sebagian sekolah yang bertaraf nasional/internasional, sudah banyak yang menggunakan program bimbingan dan konseling sebagaimana sebenarnya. Yang menjadi pertanyaan, apakah hanya mereka yang berada di sekolah yang terfavorit saja yang merasakan layanan bimbingan dan konseling  yang seutuhnya.
Layanan Bimbingan dan Konseling ibarat pemandu bagi anak untuk berlayar mengarungi gelombang samudra yang akan dijalaninya, hingga sampai tepat ketujuan. Jadi layanan bimbingan dan konseling menjadi hal yang bergitu krusikal, khususnya jika kita ingin para generasi penerus, menjadi generasi yang bermoral, beretikad baik, dan termotivasi untuk selalu mengejar impiannya.
Ketika layanan bimbingan dan konseling tidak berjalan semestinya, atau dengan kata lain hanya sebagai tempat anak yang bermasalah saja. Maka akan sangat sulit bagi para guru mengenal peserta didiknya. Dan bagi siswa yang bermasalah sulit untuk mengubah perilakunya, karena hukuman yang diberikan oleh para guru bukan membuat mereka jera karena kebanyakan kekerasan fisik justru mengembangkan kekerasan hati, dan berkembangnya jiwa pendemdam bagi anak.  Kemungkinan besar guru dan teman-teman disekolah menganggap seorang siswa yang bermasalah tersebut sebagai siswa yang nakal, dan harus dijauhi. Inilah yang menjadi persoalan besar yang saat ini terjadi. Bagaimana cara mengubah paradigma mengenai layanan bimbingan dan konseling  yang sebenarnya. Karena, layanan bimbingan dan konseling dibangun/di dirikan bertujuan untuk memotivasi setiap peserta didik untuk semakin semangat dalam belajar, mampu mengenali diri dengan baik, tempat anak mengungkapkan persoalannya, dan membuat anak semakin lebih dewasa dalam memecahkan masalahnya, mengarahkan anak untuk memilih jurusan yang sesuai dengan kemampuannya, membekali anak dengan moral dan etika yang baik melalui pendekatan yang layak( tidak menghukum anak). Karena  layanan bimbingan dan konseling bukanlah hakim, yang menjatuhkan hukuman bagi pelaku yang dianggap  bersalah.
Selanjutnya, apa sih fungsi dari konseling itu?, baiklah konseling merupakan suatu proses pertemuan langsung antara konselor dengan konseli (face to face relationship) yang bermasalah, dimana pembimbing  membantu konseling dalam mengusahakan perubahan sikap dan tingkah  laku. Secara khusus pelayanan konseling di sekolah bertujuan agar siswa dapat;
1.       Memahami dirinya dengan baik
2.       Memahami lingkungannya dengan baik
3.       Membuat pilihan dan keputusan yang bijaksana
4.       Mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Dikaitkan dengan pelayanan konseling di sekolah, dapat dikemukakan beberapa fungsi konseling, yaitu;
Ø  Fungsi pemahaman
Tugas konselor adalah mengetahui siapa dan bagaimana individu yang dikonseling itu
Ø  Fungsi pencegahan
Pelayanan konseling dapat berfungsi pencegahan artinya merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Beberapa kegiatan yang berfungsi pencegahan antara lain;
1.       Program orientasi yang memberi kesempatan kepada para peserta didik  untuk lebih mengenal sekolah sebagai lingkungan yang baru, misalnya; pemberian informassi seperti kurikulum, cara-cara belajar, fasilitas belajar, hubungan sosial, tata tertib sekolah dan sebagainya.
2.       Program bimbingan karier
3.       Program pengumpulan data yang memungkinkan diperolehnya data yang lebih lengkap dan tepat yang amat dibuttuhkan dalam memahami pribadi siswa secara lebig mendalam.
4.       Program kegiatan kelompok, seperti didkusi bermain peranan dinamika kelompokdan tehnik pendekatan kelompok lainnya.
Ø  Fungsi penyaluran
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah para siswa perlu di bantu agar memperoleh prestasi yang sebaik-baiknya. Misalnya,  bantuan dalam;
a. memperoleh jurusan yang tepat
b. menyusun program belajar
c. pengembangan bakat dan minat
d. perencanaan karier
Ø  Fungsi penyesuaian
Fungsi penyesuaian adalah pelayanan konseling yang berfungsi untuk membantu terciptanya penyesuaian antara peserta didik  dan lingkungan.
Ø  Fungsi perbaikan
Meskipun fungsi pemahaman, pencegahan, penyaluran, dan penyesuaian telah dilaksanakan, namun para peserta didik yang bersangkutan kemungkinan massih mengalami masalah-masalah  tertentu, sesuai dengan jenis, sifat maupun bentuk dari permasalahan yang dialaminya.
Ø  Fungsi pengembangan
Konseling berfungsi pengembangan artinya layanan yang diberikan membantu para peserta didik dalam mengembangkan keseluruhan secara lebih terarah dan mantap.
                Selain itu, konseling juga memiliki azas-azas, beberapa azas pokok diantaranya yakni;
1.       Azas kerahasiaan, artinya seorang konselor tidak boleh mengatakan masalah peserta didik kepada orang lain yang tidak berkependingan dengan tujuan agar para peserta didik merasa nyaman untuk mengungkapkan seluruh rahasianya kepada konselor.
2.       Azas kesukarelaan, artinya seorang peserta didik yang ingin konseling tentunya harus terlebih dahulu memiliki rasa percaya yang kuat kepada konselor, dan bersedia untuk melakukan konseling, selain itu seorang konselor juga harus siap sedia memberikan waktunya bagi klien/peserta didik untuk mengutarakan masalahnya/konseling.
3.       Azas kekinian, artinya bahwa masalah yang saat ini yang perlu diperbaiki, bukan masalah yang telah berlalu. Dengan memecahkan masalah yang saat ini terjadi masa diharapkan di masa depan masalah yang sama tidak akan muncul.
4.       Azas kemandirian, artinya konselor harus berusaha menghidupkan  kemandirian bagi peserta didik/klien untuk memecahkan masalahnya sendiri dan tidak tergantung dengan orang lain.
Demikianlah sedikit pengetahuan yang kita dapatkan dari tulisan ini, mengenai bimbingan dan konseling semoga bermanfaat dan diharapkan bagi guru Bimbingan dan konseling agar semakin lebih baik dalam melakukantugasnya, sehingga tujuan bangsa kita untuk menciptakan generassi yang cerdas, bermoral, dan beritikad baikm dapat tercapai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Inspirasi kehidupan Dina Masa remaja hanyalah tujuh tahun, begitu singkat, tetapi ketujuh tahun ini mempengaruhi enam puluh satu sisanya...