Sabtu, 08 April 2017

Resume 1_Pendidikan Multikultural



PENDIDIKAN MULTIKULTURAL (DIVERSITAS SOSIOKULTURAL)
            Variasi Latar Belakang Kultur,Status Sosioekonomi,dan Etnis.
Ø  Kultur
Jika kita mengingat masa sekolah ataupun keadaan lingkungan sekitar kita, mungkin tidak jarang kita menemui berbagai masyarakat yang berbeda agama, ras, golongan, warna kulit, adat istiadat dan lain sebagainya, yang menandakan behwa kita lahir dalam lingkungan yang kaya akan ragam budaya, yakni ; ‘Indonesia’. Kultur merupakan suatu pola perilaku , keyakinan dan semua produk dari kelompok orang tertentu yang diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Produk ini berasal dari interaksi antara anggota kelompok dan lingkungan selama bertahun-tahun. Kultur dikelompokkan menjadi  dua yakni; kultur individualistis(seperangkat nilai yang lebih memprioritaskan tujuan personal ketimbang tujuan kelompok), dan kultur kolektivistik (seperangkat nilai yang lebih memprioritaskan  nilai yang mendukung kelompok). Banyak kultur Barat termasuk  kultur individualistik dan banyak kultur Asia masuk ke dalam kultur kolektivitas.
Ø  Status  sosioekonomi (SES)
Status  sosioekonomi (SES) adalah kategorisasi orang berdasarkan karakteristik ekonomi, pendidikan, dan pekerjaan. Penekanannya dititikberatkan pada perbedaan antara individu dengan status sosioekonomi rendah dan menengah. Individu dengan SES rendah biasanya kurang mendapatkan pendidikan, kurang kekuatan untuk memengaruhi sekolah dan institusi komunitas lainnya, dan kurang sumber daya ekonomi. Misalnya anak-anak pedalaman yang masih belum mendapatkan pendidikan, selain itu kondisi ekonomi yang rendah membuat banyak anak hanya mampu memperoleh pendidikan seadanya, dan bahkan jauh dari kata layak.
Ø  Etnis
Etnis berasal dari bahasa Yunani yang artinya bangsa. Etnisitas adalah pola karakteristik umum seperti  warisan budaya , kebangsaan, ras, agama, dan bahasa. Namun istilah ini sering didiskreditkan sebagai istilah biologis dan sayangnya digunakan untuk mensteriotipkan orang.  Misalnya pandangan mengenai warna kulit yang umumnya didomisili oleh kulit putih saja yang berkesempatan besar untuk mendapatkan pendidikan dan pekerjaan yang layak di Amerika Serikat, dan kulit hitam hanya merupakan kelompok minoritas yang mampu merasakannya.Sehingga kelompok kulit hitam sering mendapat perlakuan yang negative atau kurang baik dari kalangan teman sebayanya dan juga pendidiknya.Hal ini tidak seharusnya terjadi, jika seorang pendidik mulai mengajarkan kesamaan antara etnis dalam kesempatan untuk menerima pendidikan dengan bebas. Ini penting untuk mengakui perbedaan luas yang ada dalam setiap kelompok kultural.
Pendidikan Multikultural
Pendidikan multikultural adalah pendidikan yang menghargai diversitas dan memasukkan perspektif  dari berbagai macam  kelompok kultural. Pemberdayaan, dengan cara menberikan keahlian intelektual dan keahlian memecahkan masalah untuk membuat dunia menjadi lebih baik, merupakan aspek penting dari pendidikan multicultural saat ini. Pemberdayaan juga bertujuan memberi murid kesempatan untuk mempelajari pengalaman, perjuangan, dan visi dari berbagai kelompok etnis dan kultural  yang berbeda-beda. Tujuannya adalah agar pemberdayaan ini, akan meningkatkan rasa harga diri kelompok minoritas, mengurangi prasangka, dan memberi kesempatan pendidikan yang lebih adil.
Ø  Pengajaran yang relevan secara kultural adalah aspek penting dari pendidikan multikultural, untuk mengaitkan pengajaran  dengan latar belakang kultural murid.
Ø  Pendidikan berpusat pada isu juga menjadi aspek penting dalam pendidikan multicultural, dengan ini murid diajar agar dapat secara sistematis mengkaji isu-isu  menyangkut kesetaraan dan keadilan sosial, misalnya saja dalam masalah gender.
Berbagai strategi untuk meningkatkan hubungan antara murid dari kelompok etnis yang berbeda, diantaranya;
ü  Kelas jingsaw( menyuruh murid-murid  dari latar belakang kultural yang berbeda untuk  saling bekerja sama mengerjakan bagian tugas yang berbeda dari satu tugas besar untuk mencapai tujuan yang sama).
ü  Kontak personal positif
ü  Perspective taking
ü  Pemikiran kritis dan intelegensi emosional,
ü  Mengurangi bias
ü  Meningkatkan toleransi
ü  Dan mengembangkan sekolah dan komunitas sebagai satu tim.

Selain hal diatas nilai-nilai seperti saling menghormati, hak individual, dan toleransi terhadap perbedaan harus juga diajarkan kepada murid, Terkhusus mengenai bias gender, dimana perempuan selalu dipandang rendah disbanding dengan laki-laki, dimana laki-laki selalu dipandang kuat dan berkuasa. Sehingga pentingnya pemberian didikan yang baik  dan pemahaman yang luas mengenai gender dari sekolah, dengan demikian para murid baik perempuan ataupun laki-laki mendapat kesempatan yang sama dalam mendapatkan pendidikan dan kedudukan yang setara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Inspirasi kehidupan Dina Masa remaja hanyalah tujuh tahun, begitu singkat, tetapi ketujuh tahun ini mempengaruhi enam puluh satu sisanya...